SELAMAT DATANG SEMOGA DAPAT MENAMBAH PENGETAHUAN ANDA

Minggu, 30 September 2012

Mini Bridge

.
 Mini Bridge adalah jenis permainan kartu yang dimainkan oleh 4 orang dan dimainkan secara berpasangan. Tujuan dari permainan ini adalah memenangkan sebanyak-banyaknya trick.

1. Jumlah Pemain
    Permainan mini bridge dimainkan secara berpasangan dan dilakukan oleh empat orang

2. Jenis Kartu

    Dalam permainan bridge kartu yang digunakan adalah kartu remi satu set kartu (tanpa joker) yang berjumlah 52 lembar. Kita ketahui bahwa setiap warna kartu remi 13 kartu, jadi bisa kita simpulkan bahwa dalam setiap pemain memegang 13 kartu, karena 13 x4 = 52 kartu. Bisa kita lihat urutan kartu A, K, Q, J, 10, 9, 8, 7, 6, 5,4, 3, 2.


3. Nilai Kartu Tinggi (High Card Point atau HCP) 
A = 4
K = 3
Q = 2
J  = 1
10-2 = 0
 Jadi total point yang ada pada satu set kartu adalah 40 hcp.


Istilah-istilah
 1. Declarer      : orang yang mengontrol kartu/pemegang kontrak
2. Dummy        : orang yang membuka kartu setelah opening lead
3. Lead            : kartu pertama yang dibuka
4. Opener        : orang yang pertama melakukan penawaran
5. Responder   : orang yang merespon opener
6. Overcall       : orang tangan ke 2

Rabu, 26 September 2012

Bermain Bridge Untuk Pemula





PENDAHULUAN
Bridge


Bridge adalah jenis permainan kartu yang dimainkan oleh 4 orang dan dimainkan secara berpasangan. Tujuan dari permainan ini adalah memenangkan sebanyak-banyaknya trick.

  1. Jumlah Pemain.
    Permainan bridge dimainkan secara berpasangan dan dilakukan oleh empat orang, dimana sepasang pemain lainnya merupakan lawan tanding. Lima atau enam orang dapat berpartisipasi di meja bridge yang sama tetapi hanya empat orang yang bermain dalam satu ronde atau sesion.

  2.  Jenis Kartu
    Dalam permainan bridge kartu yang digunakan adalah kartu remi satu set kartu (tanpa joker) yang berjumlah 52 lembar. Kita ketahui bahwa setiap warna kartu remi 13 kartu, jadi bisa kita simpulkan bahwa dalam setiap pemain memegang 13 kartu, karena 13 x4 = 52 kartu. Bisa kita lihat urutan kartu A, K, Q, J, 10, 9, 8, 7, 6, 5,4, 3, 2.
  3.  Patner


    Bermain bridge dilakukan bersama dengan seorang mitra atau partner. Partner adalah pemain yang duduk berhadapan dengan anda. Anda dan partner merupakan suatu pasangan bermain. Trik menang diletakan secara tegak lurus diatas meja, sedangkan trik kalah diletakan secara mendatar.
     
  4. Arah Meja. Di meja bridge, keempat pemain bridge  akan disebut sebagai pemain Utara (U), Timur (T), Selatan (S) dan Barat (T). Pemain yang duduk disebelah Utara bermitra atau berpasangan dengan pemain yang duduk di arah Selatan, sedangkan pemain pemain Timur berpasangan dengan pemain Barat. 
  5. Membagi Kartu
    Sebelum kartu dibagikan, terlebih dahulu dikocok dan kemudian seorang pemain (dealer) akan membagikan kartu satu demi satu kepada setiap pemain secara berputurar searah jarum jam. Pemain tidak boleh mengambil atau menyentuh kartu hingga pembagian kartu selesai. Jika kartu telah selesai dibagikan, setiap pemain dapat mengambil ke 13 kartunya sendiri kemudian menyusun sesuai dengan urutan yang benar.
  6.  Menyusun Kartu,ke 13 kartu yang telah anda miliki, disusun sesuai dengan warna dan urutan yang benar dan jangan menyusun dua warna merah atau dua warna hitam secara bersebelahan tetapi disusun terpisah seperti waru(spade)-hati(heart)-wajik(diamond)-keriting(club).
  7. Nilai Kartu Tinggi (High Card Point atau HCP)
    Kartu-kartu berikut, dalam permainan bridge mempunyai nilai khusus yaitu: Ace = 4 point, King = 3 point, Queen = 2 point dan Jack = 1 point sedangkan kartu 10 hingga 2 tidak memiliki HCP. Jadi total point adalah 10 x 4 warna = 40 point.

    Istilah-istilah
     1. Declarer      : orang yang mengontrol kartu/pemegang kontrak
    2. Dummy        : orang yang membuka kartu setelah opening lead
    3. Lead            : kartu pertama yang dibuka
    4. Opener        : orang yang pertama melakukan penawaran
    5. Responder   : orang yang merespon opener
    6. Overcall       : orang tangan ke 2

PLUS MINUS KONVENSI


PLUS MINUS KONVENSI
Oleh : Bert Toar Polii

Dalam permainan bridge, sesuatu yang lumrah jika kita menang karena konvensi yang kita gunakan demikian juga sebaliknya, kalah karena konvensi yang digunakan. Kenapa, karena masing-masing konvensi tentu saja memiliki nilai plus sekaligus nilai minus. Erick Kokish, mantan pelatih tim nasional kita ketika melatih, membebaskan para pemain untuk memilih konvensi yang diinginkan. Jika pemain sudah memilih konvensi tertentu maka ia akan menjelaskan tentang plus dan minus konvensi yang dipilih. Beberapa papan dibawah ini memperlihatkan keberhasilan dan kegagalan yang dicapai pemain karena konvensi yang digunakan maupun yang digunakan oleh lawannya. Kita awali dengan papan dimana pasangan Henky Lasut/Eddy Manoppo meraih keuntungan karena menggunakan sistim Precision.

Kemenangan Indonesia dari Portugal diraih dari papan ini pada babak 8 besar Kejuaraan Dunia Senior Bowl 2005 di Estoril, Portugal.
Pasangan Indonesia secara manis bid grandslam diamond dan bikin sedangkan Portugal bid grandslam spade mati 1.

10.                        S ---
T/Semua               H A 6 4 3
D A K 9 8 3 2
C Q J 2
S ---                                    S Q 7 5 4
H K J 10 9 7                         H Q 8 5 2
D J 10                                 D 6 4
C 9 7 6 5 4 3                        C K 10 8
S A K J 10 9 8 6 3 2
H ---
D Q 7 5
C A

Open Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Sacul               Gumares       Sawirudin       Lampreia
                                      Pass            2C
Pass            2D               Pass            3S
Pass            4D               Pass            6S
Pass            7S               //

Closed Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Pinto                Lasut               Barbosa         Manoppo
                                      Pass            1C                    (1) Tanya D
Pass            2D               Pass            3D(1)                                  (2) 6 kartu 2 top honor
Pass            4D(2)            Pass            4S(3)                                  (3) Tanya S
Dbl              5H(4)            Pass            7D                    (4) Tanya Ace or Void
//             

Di Closed Room Lasut menerima lead S5 yang sangat memudahkan. Ia main S10 dari dummy dan ketika lawan ruff dengan D10 ia overruff dengan DK dilanjutkan DA dan DQ, ruff spade dan claim kontrak grandslam bikin.

Di Open room kontrak grandslam Spade tidak mungkin bikin karena declarer tidak bisa menghindari kalah 1 trik dari trump. Dari papan ini Indonesia meraih 19 Imp.




Sebaliknya pada papan berikut ini, pasangan andalan kita kalah tidak bisa bid grandslam dan malah membiarkan lawan main kontrak “partscore” dan hanya mati 1.


12.                        S A K 10 9 8 4
B/US                     H Q 10 3
D 8 7
C 9 2
S Q 5                                  S 6
H J 9 8 6 5 4                        H A K 7 2
D J 5                                   D K Q 10 6 3 2
C Q 10 8                             C J 6
S J 7 3 2
H ---
D A 9 4
C A K 7 5 4 3

Open Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Sacul               Abe                 Sawirudin       Ino
                   2D               3D                  //

Closed Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Hirata              Lasut               Ohno               Manoppo
                   2D               3D               //

Pembukaan 2 D adalah Multi, weak two M atau Strong. Coba Anda yang jadi selatan, apa yang ada dibenak anda? Kalau utara weak two spade anda bikin bid slam bahkan grand slam sekalipin tapi bagaimana kalau utara weak two heart? Rasanya bid di level tiga pun sudah sangat berbahaya. Akhirnya selatan membiarkan lawan main 3D mati 1 dan hasilnya draw.

Menurut Phillip Alder di Daily Bulletin, ada 66 meja yang memainkan papan ini dimana ada 4 meja yang tidak ada catatan bidding. Di 10 meja berlangsung seperti diatas. Di 20 meja barat buka Multi 2D (9 kali) dan weak two H (11 kali)

Beberapa contoh:
Barat           Utara          Timur           Selatan
2D               Pass            Pass            3C
Pass            4S               Pass            6C
//

Kontrak 6C mati 1 dan kalah 17 Imp karena dimeja lain bid 6S. Terjadi salah pengertian pada papan ini. Selatan berpikir bid 4S dari utara adalah Fit Showing Jump menunjukan pegangan 5-4 di spade dan club.

Jalannya penawaran dimeja lainnya:
Barat           Utara          Timur           Selatan
2H               Pass            4H               Dbl
Pass            4S               5H               5S
Pass            6S               //

Penawaran terbaik dilakukan pasangan Jepang ketika melawan New Zealand

Barat           Utara          Timur           Selatan
                         Nakamaru                              Shimizu
2H               2S               4NT              6H
Dbl              6S               7H               7S
//

Dimeja lainnya:
Barat           Utara          Timur           Selatan
2D               2S               Dbl              Pass
3C               Pass            4D               5NT
Pass            6C               Pass            6S
//

Pasangan New Zeland kembali saling salah pengertian soal 5NT atau sengaja menyembunyikan karena overcall dengan 9HCP dilevel 2?

Utara buka 2S di 18 meja dan ada 9 meja dimana selatan tidak mencoba bid slam. Mungkin karena pembukaan random 2S dimana pada posisi papan seperti ini “unvafourable” utara bisa buka dengan pegangan weak dan mungkin hanya pegang 5 kartu.
Penawaran yang agak aneh berlangsung dimeja berikut ini:

Barat           Utara          Timur           Selatan
                         El Ahmady                              Sadek
Pass            2D               Pass            2H
Pass            2S               Dbl              Pass!
4H               Pass            Pass            4S
Pass            Pass            Dbl              //

Pasangan Tarek Sadek/El Ahmady mendapat skore 1390 dan mengganggap akan kalah 2 Imp jika lawan bid slam. Skor akhir mereka menang 7 Imp karena dimeja lain pasangan Mesir lainnya sacrifice 7HX mati 1100.

Dua penawaran terbaik dilakukan pasangan senior dari Kanada dan India.

Barat           Utara          Timur           Selatan
                         Brown                                      Daigneault
Pas              2S               3D               4D
Pas              4H               Dbl              5NT
Pas              6S               Pas              7S
//

Barat           Utara          Timur           Selatan
                         Tiwari                                       Gupta
Pass            2S               Dbl              5H(1)
Pass            6C (2)          Pass            7S

(1) Exclusion RKCB (Tanya Keycard diluar heart) (2) Two Key cards

Pada papan berikut ini, pasangan Henky Lasut-Eddy Manoppo harus menderita kekalahan karena konvensi yang digunakan lawan.


4.                          S K Q 9 5
B/Semua              H K 8 7 2
D Q 5
C A Q 10
S J 10 7 2                            S A 6
H Q J 10 9 5                        H A 4 3
D A K                                  D J 10 8 6
C 9 6                                   C J 7 5 3
S 8 4 3
H 6
D 9 7 4 3 2
C K 8 4 2

Open Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Sontag            Lasut               Weicshel        Manoppo
2H               2NT             Dbl              3D
Pass            Pass            Dbl              //

Closed Room
Barat           Utara          Timur           Selatan
Sacul               Bates              Sawirudin       Stansby
Pass            1NT             Pass            Pass
2H               //
 Barat buka Flannery 2H, utara overcall normal 2NT dan berantakan 3D X mati 3 atau kita kalah 13 Imp karena di closed room TB bid 2H plus 1. Tidak bisa berbuat apa2.

MINOR SUIT TRANSFER BID


MINOR SUIT TRANSFER BID

Oleh : Bert Toar Polii

Keampuhan transfer bid terutama setelah pembukaan 1NT sehingga membuat konvensi Jacoby Transfer menjadi sangat tersohor dan digunakan oleh sebagian besar pemain. Keunggulan transfer bid adalah membuat pemain yang buka 1NT menjadi declarer. Hal ini mengakibatkan lawan harus lead kearah kartu yang kuat serta lawan tidak mengetahui kekuatan pegangan pemain yang buka 1NT. Sayang sekali terutama di Indonesia lebih banyak pemain hanya menggunakan untuk pegangan major belum banyak yang mau menggunakan untuk pegangan minor. Beruntung sejak adanya Bridge Base Online atau terkenal dengan BBO dimana memungkinkan pemain bridge secara gratis bermain bridge melalui internet, pemain kita mulai banyak mengenal tentang minor suit transfer. Kenapa, karena sistim standart yang digunakan oleh robot, setelah pembukaan 1NT ada Minor Suit Transfer.
Apa keuntungan yang didapat menggunakan konvensi ini? Dalam permainan bridge ada dua sistim penilaian yang sering digunakan, yaitu Match Point (MP) terutama untuk pertandingan pasangan dan International Match Point (Imp) untuk pertandingan beregu. Dalam pertandingan yang menggunakan penilaian MP banyak pemain lebih memilih kontrak NT ketimbang main 2 minor. Penyebabnya karena kontrak 1NT plus 1 akan mendapat 120 dan mengalahkan kontrak 2 minor walaupun plus satu karena hanya mendapat 110. Hal ini tidak terjadi pada pertandingan IMP karena 120 dan 110 atau hanya beda 10 Imp hasilnya draw. Padahal ada banyak pegangan dimana kontrak 2 minor bikin sedangkan 1NT mati 1 atau kontrak 5 minor dengan mudah bikin sedangkan 3NT tidak ada jalan untuk bikin.

Sebaiknya mari kita lengkapi jawaban pembukaan 1NT dengan struktur sebagai berikut:

2C                   = Non forcing Stayman
2D/H               = Transfer ke H/S
2S                   = Transfer ke C
2NT                = Transfer ke D
3C                   = 5/5 Minor Non Forcing
3D                   = 5/5 Minor forcing to game
3H                   = 5/4 minor singleton H
3S                   = 5/4 minor singleton S

Dengan struktur ini untuk bid 2NT invite harus melalui 2C yang otomatis berarti 2C tidak menjanjikan 4 kartu major. Selanjutnya ada satu bid yang hilang yaitu 2S yang digunakan untuk minor suit Stayman. Untuk itu diganti dengan 3C-3H untuk menunjukan pegangan minor.

Dengan struktur ini ada satu keuntungan yang timbul setelah 2S dan 2NT transfer C/D, opener bisa menunjukan ada dukungan terhadap warna responder atau tidak. Opener bid 2NT setelah 2S atau 3C setelah 2NT menujukan dukungan minimal Qxx diwarna responder serta stopper di tiga warna sisa. Sementara bid warna opener menujukan tidak ada dukungan yang bagus untuk warna responder. Resopnder selanjutnya tinggal mengevaluasi pegangannya dan menentukan kontrak akhir dengan mudah.

Mari kita lihat beberapa contoh :
Partner buka 1NT dan anda pegang

S 8
H 643
D Q85
C J97643

Bid 2S transfer club dan kalau partner bid 2NT sign-off 3C kalau ia bid 3C pass dengan senang hati.

S 8
H 643
D KQ10876
C J97

Bid 2NT dan kalau partner bid 3C jelas ia pegang Axx bid 3NT dan kalau ia bid 3D pass dengan senang hati.

S 8
H KQ3
D KQ10876
C J97

Bid 2NT dan kalau partner bid 3C jelas ia pegang Axx bid 3NT dan kalau ia bid 3D bid 3H menunjukan stopper heart mengajak partner bid game apakah di 3NT atau 5D.



Mari kita lihat contoh penggunaan konvensi ini :
 T/US                           S Q84
                                    H 107643
                                    D 43
                                    C Q84
S A2                                                               S K976
H 5                                                                  H KQ8
D KQJ987                                                      D A1062
C 10765                                                         C A6
                                    S 10653
                                    H AJ92
                                    D 5
                                    C KJ32


Barat               Utara              Timur              Selatan
                                                1NT                Pass
2NT                Pass               3C                   Pass
3H                   Pass               3NT                //

Tawaran 2NT berarti transfer D sedangakan 3C menunjukan dukungan di diamond serta stopper ditiga warna sisa. Karena sudah ada dukungan diamond maka bid selanjutnya dari barat menunjukan pendek bukan stopper berbeda jika opener bid 2NT yang berarti tidak ada dukungan.

Tukar pegangan timur dengan :

S KQ76
H A65
D A1062
C A6

Setelah 3H timur dengan mudah bid slam di diamond.



S/US                           S Q4
                                    H 4
                                    D Q653
                                    C AK7542
S J1087                                                         S A652
H QJ107                                                        H K8653
D J842                                                           D 107
C Q                                                                 C 98
                                    S K93
                                    H A92
                                    D AK9
                                    C J1063
Barat               Utara              Timur              Selatan
                                                                        1NT         
Pass               2S                   Pass               3C            
Pass               3D                   Pass               3H
Pass               4H                   Pass               6C
//

Selatan bid 3C menunjukan tidak ada top honor di club tapi utara bid 3D menunjukan stopper di diamond dan forcing to game. Selatan dengan pegangan CJ1063 langsung melihat kemungkinan slam dengan cue-bid 3H dan ketika utara ikut cue-bid 4H menunjukan second round control di heart ia dengan senang hati bid slam.

PAKAI PRECISION LEBIH MUDAH


PAKAI PRECISION LEBIH MUDAH
Oleh : Bert Toar Polii

Sebelum Erick Kokish datang melatih tim nasional Indonesia sekitar tahun 1994 hampir seluruh pemain Indonesia yang sering mewakili Indonesia di turnamen manca Negara bermain sistim Precision. Penulis pernah ketika megikuti Rosenblum Cup di Geneva Swiss tahun 1986 saat berhadapan dengan Polandia. Pemain lawan sebelumnya bertanya asal negaranya dan ketika tahu kita dari Indoesia, ia dengan yakin berkata pasti main Presicion. Tentu saja kita tinggal mengangguk setuju sambil tersenyum. Sejak kedatangan Erick Kokish melatih, beberapa pemain nasional mulai beralih main Sistim Standart.  Kepopuleran sistim standart lebih menggema setelah Program Bridge Masuk Sekolah dan semakin banyak pemain Indonesia yang bermain bridge di internet. Untuk bermain bridge di Bridge Base Online dan mudah mendapat partner maka pemain wajib mengetahui sistim standart.   Pada saat pertandingan Mixed Team, lebih banyak pasangan yang bermain Sistim Standart ketimbang Precision. Kedua sistim ini jelas mempunyai kelebihan sekaligus kelemahan. Pada papan dibawah ini, bermain sistim Precision dengan mudah mencapai kontrak slam tinggal menentukan apakah small slam atau grand slam. Tetapi, bermain sistim standart terutama yang tidak dilengkapi dengan berbagai perjanjian antar partnership maka akan menemui kesulitan.   Jadi, sistim apa saja yang digunakan selama setiap pemain bias mengartikan sesuatu penawaran dari pasangannya sama dengan apa yang diinginkan pasangannya maka itulah sistim yang terbaik.   Papan dibawah ini menjadi contoh menarik.     
 Board:  27.  Dlr: Selatan/-- S A K 10
                                           H A Q 10 7 4
                                           D A 9 8 7 4
                                           C --
S Q 8 6 2                                                            S 7 5 4 3
H 9 8 5                                                                H J 3 2
D 10                                                                    D J 6 3
C A J 10 8 3                                                         C K 9 6
                                            S J 9
                                            H K 6
                                            D K Q 5 2
                                            C Q 7 5 4 2

Open Room
Barat               Utara               Timur               Selatan
PURWANTI      NiPrimane        PONTIMAN      NOAMUSA                                                                        Pass
Pass               1H                    Pass               2C
Pass                2D                   Pass               2NT
Pass                3D                   Pass               3S
Pass                3NT                 Pass               4H
Pass               4NT                  Pass               5C
Pass                5H                   Pass semua

Closed Room
Barat               Utara                 Timur             Selatan
Lembong E       Nurhasfian         RORING F     Hermond       
                                                        Pass
Pass                1H                      Pass           1NT
Pass                2C                      Pass           2NT
Pass                3H                      Pass           4H
Pass semua

Kedua pasangan menggunakan sistim standart tapi kelihatannya belum memahami secara tepat penggunaannya. Di open room menurut Munawar Sawiruddin yang sempat menangani Tim Kaltim yang kebetulan menonton bersama saya di BBO menjelaskan tawaran 2C setelah pass adalah Drury dan jawaban 2D bisa dua arti minimum atau good hand. Selanjutnya 2NT adalah forcing dan 3H menunjukan fit D,Sayang selanjutnya Munawar sudah tidak bisa mengartikan tawaran selanjutya, kelihatan ada sedikit salah pengertian. Pilihan kedua pemain untuk rebid 2D juga bisa menjadi diskusi yang menarik. Kalau saja kedua pemain ini menggunakan 2H sebagai bid yang menunjukan dukungan diamond 4 kartu dan 9-11 HCP maka  mungkin saja problem diatas bias teratasi.  

Pasangan Lusje Bojoh/Robert Tobing memperagakan cara mereka mencapai kontrak grand slam dengan sistim standart.  
1H              1NT
3D              4D
4H (1)         4NT (2)
5C (1)         5H (1)
5S (3)         6NT (4)
7D

 (1)   Cue bid
(2)   Waiting Bid
(3)   Grand Slam Force
(4)   Dua top honor

Bermain sistim Precision rasanya akan lebih muda mencapai slam. Coba kita lihat jalannya penawaran dengan sistim Precision.  
1C              2C
2H              3D  

Setelah tawaran 3D rasanya siapapun yang duduk di utara akan segera mencari peluang slam. Tinggal persoalan ada tidaknya senjata untuk mengetahui HK dan DKQ.   

Saya dengan Memed Hendrawan menggunakan sistim Precision akan bid seperti ini:

1C              2C
2H              3D
4D              4H (1)
5NT (2)       6NT (3)
7D

(1) Cuebid. Khusus untuk partner suit boleh cuebid dengan K (tapi bukan singleton)
(2) Grand Slam Force
(3) 2 top honor

The Danger Hand


The Danger Hand
Oleh : Bert Toar Polii

Dalam permainan notrump, kita sering dihadapkan pada kondisi dimana ada salah satu lawan yang menjadi tangan yang berbahaya. Mengapa? Karena lawan tersebut memilki beberapa kartu tinggi yang kalau bisa dimainkan akan mengakibatkan kontrak yang dicapai terancam gugur. Salah satu contoh sederhana “
                        Utara
                        S 65
Barat                                       Timur
SKQJ109                               S 874
                        Selatan
                        S A32
Anda bermain pada kontrak NT dan lawan lead SK. Tentu saja anda biarkan lawan menang pada dua trik pertama dan pada trik ketiga anda menang dengan SA. Pada kasus ini Barat menjadi “danger hand” karena   memiliki 2 kartu spade yang sudah tinggi. Sebaliknya timur bukan tangan yang berbahaya. Persoalan yang muncul bagaimana anda mengetahui siapa yang pegangan 2 trik spade yang tersisa. Sebab, bisa saja kombinasi pegagan barat-timur menjadi SKQJ dan 109874. Dalam situasi ini malah timur yang menjadi “danger hand” bukan barat.
Memang agak sulit menentukan mana tangan berbahaya jika tidak ada informasi dari jalannya penawaran. Tapi, dalam permainan notrump, cenderung akan lead dari warna panjang.
Pada contoh berikut sedikit lebih sulit.
                        Utara
                        S 65
Barat                                       Timur
SAQ932                                 S 108
                        Selatan
                        S KJ6
Kembali anda bermain pada kontrak NT dan barat lead S3 yang menunjukan pegang panjang di spade. Di dummy anda main S5 dan timur main S10 yang anda menangkan dengan SJ. Apa data yang anda dapat dari  permainan awal ini?. Anda tahu barat pegangan spade panjang karena lead angka 3 sedangkan timur main angka 10 (paling tinggi sesuai aturan “third hand high”).  Kesimpulan yang bisa anda ambil berdasarkan data  yang terkumpul, barat pegang SAQxx(x). Sekarang siapa yang menjadi tangan yang berbahaya? Kalau pada contoh pertama adalah barat karena pegang spade panjang maka pada contoh kedua yang menjadi tangan berbahaya bukan barat tapi timur. Mengapa? Karena jika timur mendapat trik, SK6 dari anda  akan dijepit yang membuat barat mendapat 4 trik yang tersisa.
Kalau kita definisikan, kira-kira “The Danger Hand” adalah tangan dimana jika mendapat trik akan membahayakan declarer dalam dua hal, pertama akan mengambil kartu tinggi ditangannya dan kedua jika mendapat  kesempatan lead  akan membahayakan declarer karena honor declarer akan terjepit.
                        Utara
                        S 6
Barat                                       Timur
SAQ92                                   S 8
                        Selatan
                        S K6
Coba berikan kesempatan kepada timur, ia akan main S8 dan declarer tidak berdaya untuk membendung barat mendapat 4 trik spade.
Mari kita lihat contoh dalam permainan
1/U/-                            S 75            
                                    H AQJ
                                    D AQJ104
                                    C 987
S KJ864                                                         S Q109
H 9852                                                           H 10643
D 53                                                                D K76
C K6                                                               C 543
                                    S A32
                                    H K7
                                    D 982
                                    C AQJ102

Barat               Utara              Timur              Selatan
                        1D                   Pass               2C
Pass               2D                   Pass               3NT
//

Kontrak 3NT dan barat lead S6 dan sebagai declarer anda hold-up dua kali spade dan baru menang dengan SA pada trick ketiga dimana di dummy anda buang C7. Selanjutnya anda tahu, barat pegang 2 kartu spade yang sudah tinggi (ingat dalam kontrak NT lawan umumnya memilih lead dari warna panjang). Trik yang sudah anda miliki baru 1 trik spade, 3 trik heart, 1 trik diamond dan 1 trik club baru ada 6 trik dan masih butuh beberapa trik lagi untuk memenuhi kontrak. Ada dua warna yang bisa dibebaskan untuk mendapat 3 atau 4 trik tambahan, yaitu diamond dan club, pilih yang mana?
Kalau anda memilih bebaskan diamond, anda langsung main D9 dan dimeja main D4 dan seterusnya. Kalau DK tidak berhasil kena potong berarti timur yang menang. Sebaliknya kalau bebaskan club, anda harus menyeberang ke dummy dengan heart kemudian main C9 dan kalau gagal berarti barat yang menang.
Untuk menentukan warna mana yang akan dibebaskan maka ingat dimana “the danger hand”. Karena barat lead S6 maka kemungkinan besar spade yang tinggi berada di barat jadi warna yang harus dibebaskan adalah diamond. Karena kalau timur yang menang ia tidak memiliki spade lagi (kecuali spade terbagi 4-4 dan itu tidak berbahaya kontrak tetap aman).

LEBIH SULIT JADI DEFENDER KETIMBANG DECLARER


LEBIH SULIT JADI DEFENDER KETIMBANG DECLARER
Oleh: Bert Toar Polii

Banyak orang berpendapat bahwa menjadi defender lebih susah dibanding menjadi declarer. Melihat kenyataan yang ada, pendapat ini dapat dibenarkan. Sebab, declarer paling tidak mendapat keuntungan dapat melihat kartu dummy sementara defender tidak bisa saling melihat. Tapi kalau ditinjau dari segi peranan masing-masing, seharusnya kedua pihak selain tentu saja memiliki perbedaan tapi ada juga sedikit persamaan.
Yang membedakan keduanya adalah,  disatu pihak declarer berperan untuk mengamankan kontrak yang telah dicapai sedangkan dipihak lain defender berperan dalam upaya menggugurkan kontrak dari declarer.
Kesamaannya adalah dalam hal berfikir.  Hal ini sering sekali diabaikan oleh para pemain pemula. Sering sekali kita lihat dimeja,  pada saat mereka menjadi declarer, mereka akan berfikir lebih seksama dan memperhatikan distribusi kartu serta menghitung High Card Point yang mungkin dipegang oleh defender,  sehingga pada saat harus melakukan “guess” biasanya mereka akan menghasilkan analisa yang tepat. Sebaliknya pada saat menjadi defender, otak mereka seakan-akan tidak bekerja sehingga membuat kesalahan-kesalahan sepele.
Memang adalah lebih sulit menjadi defender dibandingkan menjadi declarer, karena defender hanya bisa melihat kartu dummy.  Tetapi mereka lupa bahwa proses berfikirnya tetap sama. Pada saat defense pasangan mereka akan memberikan informasi melalui signal (legal) yang akan membantu untuk menentukan bentuk  serta isi dari pegangan kartu declarer.
Sangat berbahaya menggunakan kata “salah” atau “tidak pernah”  jika membicarakan bridge, tetapi yang pasti setiap trick yang dimainkan oleh declarer akan memberikan informasi – informasi baru bagi defender.  Beberapa kombinasi kartu dibawah ini akan lebih menjelaskan  apa yang dimaksud.
                                                         Dummy                                                                    
                                                        SAQ2                                                                        

                         Anda                                                                                                                          
                         SK1074

Anda lead S4 declarer memainkan SQ di dummy pasangan anda buang S2 dan declarer S8.
Apa kesimpulan yang anda dapat tentang kartu declarer?.
Jika anda mendapat kesulitan dengan problem ini, cobalah anda tempatkan diri anda sebagai declarer, misalnya anda sebagai declarer dengan kombinasi  ini.

  Dummy    
  SAQ2        

  Declarer
  S J98

Tentunya anda akan main kecil dengan harapan akan mendapatkan 3 trick jika lawan lead dari bawah SK
Tetapi jika anda taruh SQ tentunya hanya akan mendapat 2 trick.

Kembali kepada probem semula.
Dari cara main declarer sekarang anda tahu bahwa declarer tidak pegang SJ (Hal ini tidak mutlak karena kadang dengan kombinasi tadi declarer akan main SQ,  jika ia membutuhkan entry yang cepat di dummy, tentunya jika declarer melakukan hal ini anda dapat mengetahui  dengan melihat secara keseluruhan kartu didummy, jalannya penawaran dan kartu anda sendiri).
Apakah cukup sampai disini yang dapat disimpulkan oleh defender tentu saja tidak, masih ada kesimpulan lain yaitu bahwa pasangan anda kebanyakan pegang J tetapi mengapa ia buang 3. Jika anda bermain standart signal tentu saja buang angka 3 berarti ia menolak anda melanjutkan warna tersebut.     Demikian juga proses berfikir yang harus dilakukan pasangan anda, karena dari  cara main declarer ia tahu bahwa jika anda lead dari bawah SK pasti anda tahu bahwa ia pegang SJ buat apa lagi melakukan atittude signal, adalah lebih penting untuk melakukan count signal atau mungkin suit preference signal.
Dari cara yang sederhana tadi anda telah banyak berbuat sesuatu. Pertama kali memang sukar tetapi sedikit demi sedikit dengan latihan yang teratur pada suatu saat anda akan menikmati hasil yang lebih baik.
Tetapi seperti yang dikemukan apda awal tulisan ini jangan sekali kali menggunakan kata “selalu” atau tidak pernah dalam bridge.  Terlihat pada papan dibawah ini yang diambil dari kejuaraan pasangan Eropa tahun 1980 di Montecarlo.

                        Utara
                        S A986                                
                        H 1062                                                                                                                                                D A52              
                        C J86                                  
Barat                                 Timur
S J3                                  S1042
H KQ4                               H AJ54
D 9743                             D 1086
C KQ103                           C 754
                Selatan
                        S KQ75
                       H 983
                       D KQJ
                       C A92                                                                                                        

Kontrak 3NT oleh selatan dan barat lead CQ. Declarer membiarkan CQ menang. Siapa yang bisa menyalahkan Barat  kalau kemudian pada trik kedua Barat meneruskan dengan lead Club kecil sehingga CJ declarer menang. Menurut pikiran Barat, seandainya declarer pegang CA, pasti ia ambil Ace untuk menjamin dapat 2 trik di club. Declarer  kemudian main spade dan ketika spade terbagi rata, declarer langsung membuka kartunya dan menyatakan kontrak bikin, karena dapat 4 trik spade, 3 trik diamond dan dua trik club. Declarer adalah pemain Internasional Perancis Jean Marc Roudmenco. Hanya cara ini yang bias menyelamatkan kontrak. Ambil CA kemudian main club membuat lawan akan menang CK dan beralih serang heart.

JANGAN PANDANG ENTENG TRIK PERTAMA


JANGAN PANDANG ENTENG TRIK PERTAMA
Oleh : Bert Toar Polii

Terlalu sering kita melihat seorang pemain yang terburu-buru memainkan kartu pada trik pertama. Malah ada pemain yang telah memerintahkan dummy untuk mengambil kartu tertentu sementara kartu dummy belum terbuka semuanya. Cara bermain seperti diatas sering berakibat fatal. Kenapa? Karena banyak permainan yang hasil akhirnya ditentukan pada trik pertama. Beberapa contoh:

S A Q 8 5
H Q 5 2
D A Q
C J 9 5 3
S J 7 3 2                              S K 10 9
H K 8 7 6 4                          H 10 9 3
D 9 7 4                                D 8 5 3 2
C 6                                      C A 7 2
S 6 4
H A J
D K J 10 6
C K Q 10 8 4

Barat          Utara           Timur           Selatan
                                                         1D
Pass            1S               Pass            2C
Pass            2H               Pass           3NT
Pass            4C               Pass            4H
Pass           4S               Pass           5C
//


Kontrak 5C oleh Selatan dan Barat lead S2. Tanpa berpikir panjang, declarer potong Spade. Timur menang SK serang H10 yang membuat declarer kembali melakukan tema potong yang ternyata gagal. Kontrak 5C akhirnya mati 1 karena declarer masih kalah 1 trik di trump.
 Hasil yang diperoleh declarer yang mau meluangkan waktu sebentar untuk berpikir tentu saja akan jauh berbeda. Salah satu cara yang bisa diterapkan declarer pada trik pertama adalah STOP seperti dianjurkan Zia Mahmood dalam bukunya Breakthrough Bridge Declarer Play for Beginners.
     =   Stop to consider your goal/ Stop ambil waktu untuk berpikir
     =   Tally your winners/ Tentukan trik dan loser Anda
   =   Organise your plan/ Olah rencana Anda
    =   Put your plan into operation/Pusatkan pikiran untuk mensukseskan rencana Anda.
 Mari kita lihat bagaimana hasil yang anda peroleh jika menerapkan anjuran diatas. Pada permainan trump, cenderung pemain akan menghitung loser sedangkan pada permainan notrump biasanya pemain menghitung trik.
Pada papan ini, ada kemungkinan 2 loser, ada 1 loser di Spade, tidak ada loser di Heart karena bisa dibuang dari Diamond dan 1 lagi di trump.
Berdasarkan perhitungan di atas maka tentu saja harus ditetapkan rencana main, yaitu kita harus ambil SA agar lawan tidak mendapat kesempatan serang Heart. Selanjutnya main trump biarkan CA menang. Misalnya Timur langsung menang CA kemudian serang Heart ambil dengan HA. Menang HA, cabut trump dilanjutkan dengan discard HQ5 yang tersisa dari diamond ditutup dengan ruff HJ dan kontrak 5C bikin. Tidak terlalu sulit bukan?
S A Q 3
H Q J 10 8 3
D K J 10
C 6 4
S 8 7 6                                S K 9 4 2
H 7 5 4 2                             H A 6
D 7 4                                   D 6 5 3 2
C A K 9 3                            C 8 7 5
S J 10 5
H K 9
D A Q 9 8
C Q J 10 2

Barat          Utara           Timur           Selatan
                                                         1C
Pass            1H               Pass            1NT
Pass            3NT              //

Barat lead S8. Kembali declarer kita yang terburu-buru tanpa merasa bersalah dengan tenang main S3. Timur menang SK serang C8, C10, CK yang dilanjutkan timur dengan cantik ia main C3,C6, C7 dan CJ. Declarer kemudian bebaskan heart yang langsung diambil dengan HA dilanjutkan serangan yang mematikan C5 menjepit CQ2 dari declarer yang mengakibatkan kontrak 3NT mati 1.
Mari kita lihat bedanya dengan declarer yang mau meluangkan waktu sebentar. Sudah ada 5 trik pasti, 4 trik Diamond, 1 trik Spade dan 4 trik Heart setelah lawan menang HA. Berdasarkan perhitungan ini, declarer langsung ambil SA dan bebaskan Heart. Menang HA, Timur tidak bisa berbuat apa-apa untuk mendapatkan lima trik. Serang Spade atau Club hanya membuat declarer mendapatkan 1 trik extra.

S K 7
H Q J 9 3 2
D A Q 10 2
C J 10
S Q J 10 9 4                              S A 8 6 3
H 6                                           H 8 4
D 9 7 4                                      D K J 8
C 8 6 5 2                                   C 9 7 4 3
S 5 2
H A K 10 7 5
D 6 5 3
C A K Q

Kontrak 4H oleh Selatan dan Barat lead SQ. Kembali, pemain yang terburu-buru akan main SK yang memang kelihatannya normal. Tapi, akibatnya akan sangat fatal karena Timur akan menang SA kemudian serang Spade lagi untuk memberikan kesempatan Barat mengeluarkan jurus mematikan serang Diamond. Kontrak 4H tidak bisa diselamatkan lagi, kalah 2 trik Spade dan 2 trik Diamond.

Padahal kontrak ini seharusnya selalu bikin asal declarer pada trik pertama bermain Spade kecil. Barat bak makan buah simalakama karena ia tidak bisa menyerang sekaligus dua warna Spade dan Diamond. Jika ia serang Spade, Timur menang Ace terpaksa bermain aman dengan serang trump atau Club. Declarer kemudian cabut trump mainkan semua Club dan endplay Timur dengan main Diamond ke 10. Sebaliknya kalau Barat serang Diamond, declarer menang DA, cabut trump dan discard loser Spade dari Club sehingga hanya kalah 1 trik Spade dan 2 trik Diamond.

SISTIM STANDART


SISTIM STANDART

Oleh : Bert Toar Polii


Dalam hal pemasalan olahraga bridge khususnya dikalangan pelajar dan mahasiswa, PB Gabsi patut diacungi jempol. Keberhasilan pemasalan bridge di Indonesia telah mendapat perhatian khusus Presiden World Bridge Federationa, Jose Damiani. Jose Damiani dalam berbagai kesempatan termasuk saat WBF mengadakan Konperensi Pers di Kejuaraan Dunia Bridge 2006 di Verona, Italy tidak lupa memuji keberhasilan Indonesia. Kalau melihat peserta Liga Bridge Nasional Pelajar yang diselenggarakan setiap tahun  pasti banyak pihak yang tercengang karena ada hampir 600 pasangan yang mengikuti event ini. Ke 600 pasangan ini tersebar diberbagai pelosok di Seluruh Indonesia. Tidak hanya dari kota besar tapi juga menyelinap beberapa kota kecil seperti Alas di Sumbawa, Sidokumpul di Sukoredjo, Maros Sulawesi Selatan, Karimun, Kepri, Banyuwangi dan Maumbi, Minahasa Utara. Sayang sekali pemasalan ini justru agak mandeg di 2 provinsi yang selama ini selalu menjadi papan atas dalam percaturan bridge nasional, yaitu DKI Jaya dan Jawa Barat. Seandainya saja kedua Provinsi ini bisa bangun dari tidur lelap maka rasanya akan semakin  bejibun penggemar olahraga bridge dikalangan pelajar. Kenapa, pemasalan bridge ini begitu berhasil? Selain dukungan Depdiknas, para pelajar mulai menyadari bahwa banyak nilai tambah yang didapat setelah menekuni olahraga bridge. Sayang sekali keberhasilan dari segi pemasalan belum diimbangi dengan prestasi yang memadai. Salah satu kelemahan utama sehingga prestasi pemain pelajar belum meningkat pesat adalah karena kita sangat kurang memiliki tenaga pelatih yang berbobot serta kita belum   memiliki teknik pelatihan yang seragam diseluruh daerah. Akibatnya hasil yang didapat akan sangat tergantung pada kemampuan pelatih. Di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat mereka telah memiliki satu sistim pelatihan yang seragam untuk para pemula.Dalam hal sistim untuk bidding mereka telah mempunyai apa yang  dinamakan Standart American Yellow Card )SAYC) untuk pemula dan 2 over 1 one game force untuk Advanced.

Standard American Yelow Card (SAYC)
Ringkasan
Opening                 Response
1NT (15-17 HCP)       Stayman, Jacoby Transfer, 2S untuk “minor bust”
3C/D = Natural 6 kartu, invitational.
3H/S = Natural slam interest.
4C = Gerber
Systim on terhadap double.




2NT (20 – 21 HCP)    Stayman, Jacoby Transfer, Gerber

3NT (25-27 HCP)       Stayman, Transfer

1C/D                             Natural, 6+ HCP bisa 3 kartu, “bid up the line”
Strong Jump Shift
1NT = 6-10, 2NT = 13-15, 3NT=16-18

1H/S                             1NT = non forcing
2NT = 4-card raise forcing, opener jawab pendek di level 3, 5-card di level 4.
3H/S = Limit Raise
3NT = 15-17
Strong Jump Shift

2C Strong, Artificial    2D = Waiting

2D/H/S  Weak Two    2NT = Tanya Feature
Bid Suit, Natural Forcing
Raise = Non Forcing

Beberapa Konvensi Tambahan

Preemptive Jump Overcall
Negative Double berlaku sampai 2S
Contoh :
Partner   Lawan    Anda       Lawan
1D              2S              Dbl = Negative Double
1D              3C              Dbl = Penalty

Setelah lawan melakukan take-out double maka:
New suit pada level 1 = Forcing, level 2 = non forcing.
Preemptive Jumps (berbeda dengan kalau lawan tidak ikut bid)

2NT = Limit Raise or Better, Preemptive Jumps
Contoh :
Partner   Lawan    Anda       Lawan
1D              Double      1H/S = Forcing
2C = Nonforcing
2NT  = Limit Raise or better

Setelah lawan overcall maka
New suit = Non Forcing
Untuk  Forcing gunakan Double kemudian bid suit.



Terhadap 1NT overcall (16-18 HCP) hanya berlaku Stayman
Terhadap Pembukaan 1NT dari lawan, overcall 2C = 2 suiter Major, partner bid 2D = natural.

Jawaban untuk Blackwood dan Gerber:
5C = 0 atau 4
5D = 1
5H = 2
5S = 3

4th Suit = One Round Force
Unusual 2NT
Michaels Cue-bid
Lead:
4th best
Signal
Standard Signals

Mari kita buat ringkasan untuk pembukaan 1NT

2C         (Stayman) dengan jawaban
2D = Tidak ada 4 kartu major
2H = 4 kartu H bisa ada 4 kartu S
2S  = 4 kartu S
Bid suit baru dari responder = forcing.

2D/H     (Transfer ke H/S)
Bid suit baru dari responder setelah transfer = forcing

2S (Mau main 3C/D)
opener bid 3C, responder pass atau bid 3D NF.

2NT       (Invitational ke 3NT)
3C/D     (Invitational ke 3NT menjanjikan 6 kartu C/D)
3H/S     (Natural, slam interest)
3NT       (Sign off)
4C         (Gerber)
4H/S     (Sign off)
4NT       (Invitational ke 6NT)
Kalau lawan Double pembukaan 1NT, sistim on. Kalau lawan overcall 2C (natural), double = Stayman , selanjutnya sistim on.




Two Over One Game Force (2/1)

Ringkasan
Opening                 Response
1NT (15-17 HCP)       Stayman, 4-suit Transfer, 3C= 5/5 minor weak
3D = 5/5 minor strong.
3H/S = (54) minor, singleton H/S.
Gerber, Texas, Smolen
Systim on terhadap double, Lebensohl

2NT (20 – 21 HCP)    Stayman, Jacoby Transfer, Texas, Smolen, Gerber,3S puppet to 3NT, untuk semua pegangan minor suit.

3NT (Gambling           4C = pass or correct, 4D
outside K or A)                      Tanya Singleton

1C/D                             Natural, 6+ bisa 3 kartu, bid up the line (bypass D, utamakan major), Inverted Minor Raise.
Weak Jump Shift
1NT = 6-9, 2NT = 10-12, 3NT=13-15

1H/S                             1NT = Forcing
2NT = 4-card raise forcing
Bergen Raise, Splinter, 3NT= 15-17
Weak Jump Shift, Reverse Drury

2C (Strong, Artificial) 2D = Waiting, 2H = Negative

2D/H/S (Weak Two)  2NT = Tanya Feature
Bid Suit, Natural Forcing
Raise = Non Forcing

Beberapa Konvensi Tambahan

Weak Jump Overcalls
Negative Double & Responsive Double  berlaku sampai 4D
Contoh :
Partner   Lawan    Anda       Lawan
1D              4D              Dbl = Negative Double
1D              4H              Dbl = Penalty


Lawan     Partner   Lawan     Anda
1H              2D              3H              Dbl=
                                             Responsive  Double
1H              2D              4H              Dbl = Penalty

Setelah lawan melakukan take-out double maka

Sistim Standart
Bagian ketiga

New suit pada level 1 = Forcing, level 2 = non forcing.
Preemptive Jumps (berbeda dengan kalau lawan tidak ikut bid)
2NT = Limit Raise or Better, Weak Jumps

Setelah lawan overcall maka
New suit =  Forcing for one round
Double = Negative Double.

Terhadap 1NT overcall (16-18 HCP) Sistim on

Terhadap Pembukaan 1NT dari lawan, berlaku Cappelletti.

Jawaban untuk Roman Key Card Blackwood 1430

4th Suit = Game Force
Terhadap Pembukaan 1NT dari lawan berlaku Cappelletti
Unusual 2NT
Michaels Cue-bid
Ingberman over Reverses
2-way new minor forcing over 1NT rebid
Wolff signoff over 2NT rebid
Lead:
3&5 leads vs suits dan 4th vs NT
Signal
Upside down count  & Attitude Signals (UDCA)

Mari kita buat ringkasan untuk pembukaan 1NT

2C         (Stayman) dengan jawaban
2D = Tidak ada 4 kartu major
2H = 4 kartu H bisa ada 4 kartu S
2S = 4 kartu S

2D/H     (Transfer ke H/S)
Bid suit baru dari responder setelah transfer = forcing

2S         (Transfer C minimal 6 kartu).
Opener bid 2NT untuk C fit atau bid 3C,


2NT (Transfer D minimal 6 kartu).
Opener bid 3C untuk D  fit atau bid 3D, Bid berikut dari responder, menunjukan pendek.

3C         (Weak 5/5 mionors, Opener pass atau bid 3D)
3D         (Game force 5/5 minors)
3H         (Game force, singleton H, 5/4 minor)
3S         (Game force, singleton S, 5/4 minor)
3NT       (Sign off)
4C         (Gerber)
4D         (Transfer H)
4H         (Transfer  S)
4NT       (Invitational ke 6NT)

Kalau lawan Double pembukaan 1NT, sistim on. Kalau lawan overcall 2C (natural), double = Stayman, selanjutnya sistim on. Lebensohl = Fast denies.

Pembukaan 2NT
Setelah Stayman, dan opener bid major, 3S terhadap jawaban 3H = Slam try di heart, demikian juga 4H terhadap jawaban 3S.

Setelah 2NT - 3S – 3NT - 4C/D = one suiter C/D. 4 H/S= pendek H/S, 5/5 minor.

Pembukaan 3NT
4 D = Tanya pendek dengan jawaban 4 H/S = pendek, 4NT = pendek minor, 5C/D = 7222.


Pembukaan Minor Suit
Setelah inverted minor raise, bid di level 2 menunjukan stopper, bid di level 3 menunjukan pendek.
Jump di level 2 dan 3 = Preemptive
Sesudah 1 minor – 1 major, opener rebid 1NT maka 2C = Invitational check back sedangkan 2D = Forcing check back. Bid 3 minor = to play.
Sesudah 1 minor – 1 major, opener rebid 2NT maka 3C = minta opener bid 3D, responder berikutnya non forcing.  3D= Check back stayman

Pembukaan Major Suit
Single raise = 3-card constructive raise
3C = Bergen Limit Raise
3D = Bergen 7-10 Raise
3M = Bergen Preemptive Raise 0-6
1H - 1S – 1NT - 2C= Checkback
1H - 1S – 2NT – Semua bid natural